Rabu, 17 Juni 2020

Beranjak Ke Online Melalui Cloud Platform Indonesia

Beranjak Ke Online Melalui Cloud Platform Indonesia
Beranjak Ke Online Melalui Cloud Platform Indonesia


Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang mewujudkan dunia online sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana pemakai komputer dikasih hak jalan masuk (login). Pengaplikasian komputasi awan dikala ini telah dilaksanakan oleh sebanyak perusahaan IT terkemuka di dunia. Ucap saja di antaranya adalahGoogle (google drive) dan IBM (blue cord initiative). Meski di Indonesia, di antara perusahaan yang telah memakai komputasi awan adalahTelkom.

Ada 3 (tiga) model ekspedisi (delivery) dalam komputasi awan: 

(1) Software as a Service (SaaS), 
(2) Platform as a Service (PaaS), dan 
(3) Infrastructure as a Service (IaaS). 

SaaS adalah layanan guna menggunakan software yang sudah disediakan 
  • penyedia layanan mengelola platform dan infrastruktur yang melaksanakan software hal yang demikian. PaaS adalahlayanan untuk memakai platform yang sudah disediakan.
  • pengembang fokus pada software yang diwujudkan tanpa memikirkan seputar pemeliharaan platform. IaaS adalahlayanan untuk memakai infrastruktur yang sudah disediakan.

Ada 4 (empat) model penyebaran (deployment) dalam komputasi awan: 

(1) public cloud, 
(2) cloud platform, 
(3) hybrid cloud, dan 
(4) community cloud. 

Public cloud pengaplikasiannya nyaris sama dengan shared hosting, di mana dalam 1 (satu) server ada tidak sedikit pemakai. Private cloud melulu ada 1 (satu) pemakai dalam server. Hybrid cloud bisa diterapkan guna public atau private cloud. Meski community cloud bisa diterapkan bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang mempunyai keserupaan kepentingan (Ulum, 2015, blog.wowrack.co.id). Figur penyebaran komputasi awan kadang sering kali dinamakan sebagai cloud platform indonesia storage.

Komputasi awan membalas persoalan dan kendala IT. Ucap saja di antaranya adalahpersoalan tingginya perkiraan investasi IT dan kegiatan pemulihan bencana (Disaster Recovery Plan, DRP) sebagai komponen dari business continuity. Kedua permasalahan hal yang demikian bisa terjawab dengan bagus oleh komputasi awan. Sulit lainnya, laksana tingginya tuntutan keperluan perusahaan, bisa terjawab dengan bagus oleh komputasi awan dengan sistem ketangkasan dalam pengembangan (seagate.com).

Beberapa pertimbangan utama sebelum berpindah ke komputasi awan: 

(1) ketersediaan dan kecepatan dunia online, 
(2) kontrak garansi tingkat pelayanan (Service Tahapan Agreement, SLA), 
(3) janji/kesungguhan pelayanan penyedia jasa, 
(4) empiris penyedia jasa (terutamanya di bidang komputasi awan), 
(5) on demand self service, 
(6) komputer server down, 
(7) ketenteraman dan privasi, 
(8) tempat data dan yurisdiksi/ketetapan tata tertib, 
(9) backup data dan DRP, dan 
(10) ongkos yang bakal dikeluarkan.

Dengan adanya cloud platform indonesia, jumlah komputer beserta sejumlah perlengkapan infrastruktur yang melekat bisa dihilangkan/dikurangi secara signifikan. Pergeseran popularitas perusahaan dalam melakukan pembelian serta merawat server dan software on-premise yang mahal, bergerak mengarah ke ke wujud sistem penyewaan IT, sesuai dengan keperluan (cloudindonesia.com).

IT bukan adalahpemberi kontribusi terbesar dalam pertambahan panas di Bumi. Tapi dengan memakai Green IT, salah satunya memakai komputasi awan, karenanya akan menyerahkan kontribusi positif dalam rangka meminimalisir pengaruh negatif dari pemanasan global. Kegiatan cetak-mencetak kertas bisa dihindari. Komputasi awan mendukung Green IT, terutamanya dalam urusan efisiensi kekuatan (karena penghilangan komputer beserta perangkatnya) dan paperless.